Sunday, October 3, 2010

ORDIK


20:11 WIB
Sunday, September 26th ‘10th


Hari Pertama
Masih belum menemukan arti kesenangan dari OrDik. Karena dari dulu hal-hal seperti OrDik inilah yang paling tidak kusukai setiap naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Aku tidak tau jelas apa alasannya. Mungkin karena para senior pasti akan berlagak sok jadi penguasa disana. Dan itu benar! Mereka benar-benar pengatur yang menyebalkan! Namun tak akan ada yang berani melanggar aturan mereka. Ya, semua orang benci hukuman. Terutama hukuman dari orang-orang seperti mereka.
Selain itu, aku juga bukan tipe orang yang bisa cepat mendapatkan teman baru. Mungkin alasan itulah yang membuatku jadi terlalu berat jika kehilangan seorang teman. Sudah kubilang kan, aku ini tipe orang yang sangat sulit berkata “Hai!” pada orang asing. Jadi, ya, seperti itulah…

Hari Kedua
Mulai sedikit mendapatkannya. Kesenangan yang aku maksud. Mungkin masih minim, tapi sudah bisa kucium aromanya. Aku bergabung di kelompok C-2. Tapi, keadaan jadi lebih menegangkan dari hari pertama. Alasannya karena hari ini ada yang berulang tahun. Jadi, semua senior memasang acting yang tak kesampaian di layar lebar. Mencoba menyamar menjadi sosok emosional, temperamental, dan norak menurutku tanpa alasan yang jelas. Bagus benar topeng yang mereka pakai di wajah mereka. Benar-benar seperti iblis yang baru keluar dari neraka. Kelihatannya mereka merasa menang ketika berhasil membuat seorang calon mahasisiwi menangis. Aneh memang! Tapi, aku tak bisa ganggu kesenangan mereka. Ada juga kakak senior yang sempat membuat aku merinding dengan kata-katanya. Sejak dia berkata bahwa kami bukan sampah dan kami adalah emas, aku mulai mengaguminya. Namanya Kelis. Entah apa agamanya, yang kutau hanya bahwa dia mahasiswa Fakultas Ekonomi. Gaya bicaranya juga berwibawa, makanya aku kagum padanya.

Hari Ketiga
Ini baru namanya menyenangkan. Tidak kusangka aku jadi menyukai yang namanya OrDik. Sungguh tak menyangka! Hari ini seluruh grup C memasuki session Outbond. Jika dua hari sebelumnya kami terus menghabiskan waktu di dalam ruangan, hari ini kami keluar ke lapangan. Aku masuk dalam kelompok besar bernama Hukum. Lalu kami dibagi menjadi 5 kelompok kecil dan disuruh menentukan sendiri nama kelompok kami, serta menciptakan yel-yel kami sendiri. Nama kelompok yang kumasuki adalah Internet. Kelompoknya sedikit berantakan kupikir. Ketuanya juga lucu sekali. Rada-rada tulalit gimana gitu. Untung saja wajahnya lumayan, jadi seburuk apa pun dia, tetap saja masih punya kelebihan yang bisa dibanggakan. Hush! Jangan suka nyeritain orang! Aku sendiri masih terlalu kaku untuk ambil bagian dalam kegiatan kelompok. Tapi sungguh! Yang paling menyenangkan adalah games-nya. OrDik kali ini benar-benar fullgames. Mulai dari permainan bernama Keong Racun sampai Blind Ball. Ah, pokoknya walaupun lelah dan suara nyaris hilang gara-gara berteriak-teriak ketika permainan Blind Ball, aku sungguh puas dengan kesenangan yang kudapat. (mudah sekali kau dipuaskan).

Hari Keempat,
Puncak kesenangan ada disini. Karena aku sudah mulai mencuri perhatian teman-teman sekelompokku. Tau apa artinya? Aku mulai sedikit terkenal. Tujuan utamaku jika aku menemukan habitat baru adalah ketenaran dan kepopuleran. Aku ingin dikenal oleh semua orang. Aku ingin mereka menyapaku ketika kami berpapasan. Terlalu narcis memang, tapi aku suka. Awalnya karena hukuman dari senior. Disuruh menyanyikan lagu Keong Racun dengan gaya centil. Dasar kakak yang aneh! Tapi, mereka bertiga adalah kakak-kakak paling menyenangkan yang pernah menjadi pembimbingku di OrDik. Bukan sok kejam seperti yang lainnya. Hari ini aku juga mulai mendapatkan banyak teman baru. Makanya aku senang sekali. Hahaha… seperti biasa. Lebih akrab dengan perempuan.

Arema : Nggak_selamanya_yang_bakal_terjadi_itu_seburuk_yang_kita_bayangkan!

No comments:

Post a Comment