Sunday, October 3, 2010
Perubahan
04:07 WIB
Sunday, August 22nd ‘10th
Sunnah sahur baru selesai kulaksanakan. Ramadhan 1431 H sudah menginjak usia ke-13. Langsung masuk kamar, ambil pena, dan menemui Barn. Itu yang kulakukan. Bukannya segera mandi dan bersiap-siap untuk melaksanakan sholat Subuh. Ya, disinilah aku. Menunggu sampai semua kesempatan untuk jadi lebih baik hilang. Entah apa yang ada di pikiranku. Setiap kali aku berusaha menjangkau peluang yang bisa membawaku pada suatu perubahan, selalu saja ada yang menghalang-halangi. Anehnya, hanya pria jahat bernama nafsu yang selalu jadi penghalang. (lho, dia Pria?).
Perubahan adalah hal yang sulit sekali untuk kucapai. Meski acap kali aku mengatakannya, dia masih saja enggan menemuiku. Semuanya jadi tampak begitu pekat gulita. Perangkap tak nyata ini terus mengurungku. Seperti menggembok agar aku tak pernah keluar dari sana.
Dimana perubahan itu? Aku ingin menemukannya walau hanya sekeping. Apa ini karena perkataanku dulu yang mengatakan bahwa aku tak suka dengan perubahan? Benarkah perubahan bukanlah teman baikku? Siapa yang harus bertanggung jawab atas semua ini? Aku? Atau, mulutku? Yang jelas, aku menyesal mengatakannya. Karena sekarang aku membutuhkannya. Perubahan adalah kunci yang akan membuka gembok perangkap ini. Tolonglah aku, perubahan! Muncullah di hadapanku! Kumohon…
Arema : Aku_ingin_berubah!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment