Sunday, October 3, 2010
Ramadhan
21:51 WIB
Thursday, August 12th ‘10th
Marhaban Ya Ramadhan… Banyak yang mengucapkan kalimat itu tiga hari yang lalu. Tidak salah lagi, itu adalah kalimat khas untuk menyambut bulan tersuci dalam tahun Hijriah ini. Ramadhan yang sangat istimewa. Sekian banyak ayat Al-qur’an dan Hadits yang menjelaskan keistimewaan itu. Tidak salah jika bulan ini dikenal dengan Bulan Penuh Berkah. Karena pintu ampunan akan dibuka lebih lebar di bulan ini. Karena pahala akan dilipatgandakan oleh Allah. Karena malaikat juga turut berdo’a untuk manusia yang beramal di bulan ini. Dan karena ada malam yang sangat istimewa yang tersembunyi dibalik bulan ini, Lailatul Qadar.
Hari ini sudah menginjak hari kedua di bulan ramadhan, dan malam ketiga jika dihitung dari awal sholat Tarawih. Manusia benar-benar berubah sekarang ini. Mesjid yang di bulan lainnya tidak pernah terlihat ramai, sekarang malah kelebihan muatan, sehingga banyak makmum wanita yang terpaksa sholat di teras mesjid. Aku bahkan sempat melihat orang yang kerjaannya hanya berjudi dan mabuk, sekarang malah jadi sering ke mesjid. Tapi bersyukurlah orang seperti itu. Setidaknya Allah masih membukakan pintu hatinya walau hanya sebatas usia Ramadhan. Karena ada juga orang yang masih tetap menjalankan maksiatnya di bulan yang terbilang suci ini. Aku tidak menyesal menyebut bulan ini istimewa. Karena dia sudah membuktikannya. Manusia berbondong-bondong untuk beramal di bulan ini. Mendirikan sholat sunnah dan menahan segala nafsu adalah hal yang nyaris tidak pernah mereka lakukan di bulan lain. Berinfaq juga sekarang menjadi hiasan hidup mereka. Bulan ini memang menakjubkan.
Tapi terkadang aku heran. Manusi lebih suka melakukan ibadah sunnah dibandingkan ibadah fardhu. Maksudku, terkadang ada orang yang setiap malam di bulan Ramadhan tidak pernah tinggal melaksanakan sholat tarawih, sementara sholat 5 waktu nyaris terlupakan. Kalau begitu, bukankah sia-sia saja bersikeras mencari pahala lewat sholat sunnah sementara kita tetap mendapatkan dosa dengan meninggalkan sholat fardhu.
Lalu, bagaimana denganku? Apa ini? Ada apa denganku? Awalnya aku terharu karena tidak menyangka masih bertahan hidup sampai Ramadhan 1431 Hijriah sekarang ini. Tapi selanjutnya, rasa terharu itu bukannya membawaku pada keadaan yang lebih baik. Tahun kemarin dan tahun-tahun sebelumnya aku masih bisa merasakan imanku berada di level yang tidak bisa dibilang tinggi, tapi jelas tidak rendah. Namun tahun ini, imanku sepertinya berada pada tingkat terendah dalam hidupku. Bulan Ramadhan yang biasanya kugunakan untuk memperbanyak amal seperti manusia lain, sekarang malah kugunakan untuk lebih banyak bersantai. Melupakan semua perintah Yang Maha Kuasa, itu yang kulakukan. Aku takut Allah akan murka terhadapku, tapi tetap saja lemah dan kalah melawan nafsu. Aku benar-benar jauh dari agama sekarang. Apa penyebab semua ini? Jika ada sesuatu yang salah pada diriku, aku harus segera membuangnya jauh-jauh. Aku harus mengembalikan imanku pada posisi teratas agar aku bisa menggapai tangan Illahi. Aku ingin benar-benar suci di bulan ini. Karena aku tidak berani menjamin bahwa ini bukanlah Ramadhan terakhir yang bisa kurasakan.
Ya Allah, bukakanlah pintu hidayah-Mu. Berikan cahaya-Mu pada jalan lurusku. Bantu aku menyebrangi jembatan ini agar aku sampai pada ridha-Mu. Aku yakin aku belum terlalu jauh dari sana. Jadi, kembalikan aku, ya Allah… Jika memang tidak bisa, setidaknya hentikan aku untuk terus menahan dosa. Bahkan jika Kau harus membunuhku sekarang…
Arema : Aku_pasrah_pada-Mu,_Ya_Rabb…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment