Monday, September 27, 2010

Prosa Dalam Bait Cintaku


20:25 WIB
Wednesday, June 23rd ‘10th


Tiba-tiba jadi ingin menulis file usang (karena tiba-tiba lupa ingin membicarakan apa). Ya, lembaran lama yang masih tersimpan rapat dalam memoriku.
Untuk kau yang terperangkap dalam hatiku,
Tergores lagi kepekatan itu. Menggulung nadiku yang tenggelam bersama cinta. Menafsirkan gejolak rindu yang takkan pernah tercapai. Aku masih memandang sinar itu, meskipun aku tau bahwa sinar itu hanya akan menyesatkanku. Aku ingin meneguk hatinya meskipun rasanya pahit mencekik. Dunia hampa tanpa ruang dan waktu menjadi wadah tumpahan kasihku. Aku… aku putus disini. Terguling-guling menghantam batu kepiluan. Hai, kau yang ada di depan hatiku! Pandanglah aku! Pandanglah hasratku! Aku rela meski kau menikam keinginanku. Aku tau bahwa kau mungkin tak akan menjelma menjadi selimutku. Tapi aku terus berharap kau menjadi perisaiku. Melindungiku dari angina yang menusukku. Aku ingin kau menyentuhku meskipun hanya seujung kukumu yang kurasakan di wajahku. Aku merindukan tatapan matamu saat menatapku. Bisakah kau dekap aku bersama kehangatan hatimu? Melawan dinginnya sinar matamu. Ini bukan lawakan yang sering kita lantunkan bersama. Ini suara yang menjerit di telingamu. Membisikkan rindu menerobos kesunyian hatiku. Jangan bunuh aku dengan perasaan ini! Karena aku masih punya pertanyaan yang harus kau jawab. Benarkah aku mencintaimu? Benarkah perasaan ini untukmu? Apa kau juga merasakannya? Jawablah! JAWABLAH!!! Aku tidak sedang menunggumu bersama hujan dan petir. Aku menunggumu bersama cinta. Kau adalah pesona yang tak dapat kutahan. Tapi, kenapa sulit sekali bagimu untukmu mengerti? Meskipun senantiasa ku pandang ketegasan wajahmu. Wajahmu mengurungku di tengah wahana ini. Atau, malah aku yang mengurung wajahmu dalam hatiku? Aku tak tau. Entah kapan kau akan sirna. Membiarkanku tidur dengan tenang. Aku ingin kau menjagaku saat aku terbaring dan mengusapku dengan lembut. Aku ingin berada dalam pelukanmu sekalipun itu hanya semenit. Setidaknya, semenit dalam hidupku aku sempat berada di bawah nafasmu. Merasakan tubuhmu yang penuh dengan berebagai aura. Hai, kau yang tak bisa kumengerti! Beranikah kau menentang takdir bersamaku? Agar aku bahagia karena kau tercipta untukku. Dan, berhentilah menyakitiku dengan cakar keacuhanmu! Aku ingin selalu mendapat perhatian darimu. Aku ingin kau merasa kehilangan saat tak melihat aku yang mengagumimu ini. Lalu, sebelum aku sulit menemukanmu jika masanya tiba, aku ingin kau menjabat tanganku, seraya membisikkan nada perpisahan di telingaku dengan lembut. Bahkan ciuman perpisahan jika kau tak keberatan. Ya, aku berharap! Aku mengharapkannya…

Arema : Soq_puitis_ya…!!??

No comments:

Post a Comment