Monday, September 27, 2010

Sakit


22:40 WIB
Friday, July 2nd ‘10th



Pilek serasa bagai kutukan buatku. Karenanya, aku risih bila berada dalam suatu perkumpulan. Aku harus menghirup masuk ingus yang sudah hampir keluar. Aku harus keluar masuk untuk membuangnya jika sudah menggumpal. Tapi, yang paling parah adalah ketika sholat. Jadi terganggu dan tidak khusyuk gara-gara memikirkan kalau-kalau ingusnya meler. Kau tau kan kalau kita tidak boleh bergerak-gerak sewaktu sholat selain dari gerakan sholat itu sendiri?
Lebih parahnya lagi, pilek ini membuat badan jadi tidak enak. Rasanya dingin dan jadi ingin terus berselimut. Mau berbuat apapun jadi tidak bersemangat. Mungkin karena tadi pagi aku bilang kepada bosku dan orang tuaku bahwa aku tidak bisa pergi kerja dengan alasan sakit, padahal tubuhku masih memungkinkan untuk bekerja. Ya, tadi pagi tidak separah sekarang karena cuma merasa dingin saja. Itu biasa kurasakan kalau bangun pagi. Tapi, sekarang malah menjadi mengarah ke demam. Apa ini karma? Tidak mungkin! Karena hari ini memang sedang libur kerja karena bosku sedang berada di Medan. Orangtuaku juga senang jika aku libur kerja karena akan ada pekerjaan yang tidak perlu mereka urus. Jadi, tidak mungkin ini karma.
Sakitku bukan itu saja. Sebelum “mereka”, ada penyakit yang menyerangku duluan. Di ketiakku tumbuh benjolan-benjolan kecil atau biasa kami menyebut keadaan itu “melentung”. Sepertinya, tertular dari adik yang setiap malam tidur bersamaku. Dan mungkin itulah yang membuat badanku jadi tidak enak, karena terkadang terasa perih-perih gatal.

Arema : Badanku_nggregess...

No comments:

Post a Comment